Pendidikan Sains yang Kreatif Menyenangkan Anak
JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidikan sains yang kreatif ternyata sangat menyenangkan siswa. Hal itu, antara lain, terlihat pada pameran sains yang merupakan salah satu rangkaian Indonesia Science Festival 2013 yang berlangsung pada 2-5 Desember di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta. Siswa dan guru SD adu kreatif untuk membuat media belajar serta eksperimen sains dan matematika yang bernuansa pendidikan sekaligus menghibur.
Permainan ular tangga yang sudah
dikenal luas, misalnya, bisa dimodifikasi untuk pembelajaran Matematika. M Fais
Habiburohman, siswa kelas III SDN Cipete XI, Jakarta, bersama Rifa Aulia
mengkreasikan permainan ular tangga untuk pembelajaran perkalian, pembagian,
penjumlahan, dan pengurangan, yang diberi judul Sepak Bola Matematika dan Ular
Tangga Matematika.
”Fais tadinya takut sama Matematika. Bahkan, dia sering tidak masuk kalau pelajaran Matematika. Lalu, dia suka membuat permainan Matematika di kertas, seperti ular tangga. Sekarang dia malah asyik belajar Matematika,” kata Agustina, guru SDN Cipete XI, Jakarta.
Permainan ular tangga untuk belajar operasi hitungan bilangan bulat juga jadi kegemaran siswa SDN Gandaria Utara 08 Pagi, Jakarta. Berbagai persoalan sains dan matematika menjadi menyenangkan dengan permainan ini.
”Fais tadinya takut sama Matematika. Bahkan, dia sering tidak masuk kalau pelajaran Matematika. Lalu, dia suka membuat permainan Matematika di kertas, seperti ular tangga. Sekarang dia malah asyik belajar Matematika,” kata Agustina, guru SDN Cipete XI, Jakarta.
Permainan ular tangga untuk belajar operasi hitungan bilangan bulat juga jadi kegemaran siswa SDN Gandaria Utara 08 Pagi, Jakarta. Berbagai persoalan sains dan matematika menjadi menyenangkan dengan permainan ini.
Sementara itu, siswa SD Madina
Islamic School Jakarta menggabungkan pembelajaran sains dan seni. Siswa diajak
menemukan pewarna alami dengan memanfaatkan tanaman di sekitar untuk dipakai
saat membatik. Siswa pun menemukan pewarna alami untuk warna kuning dari
kunyit, warna merah dari buah bit, warna hijau dari daun cincau, dan warna
coklat dari kulit jengkol.
Selain menghadirkan pameran sains, Indonesia Science Festival ke-10 ini juga diisi lomba karya kreativitas sains siswa bidang IPA dan Matematika yang diikuti 100 finalis.
Ibrahim Bafadal, Direktur Pembinaan SD Kemdikbud, mengatakan, ada 499 naskah yang masuk dari 23 provinsi untuk lomba yang diikuti siswa dan guru.
Selain menghadirkan pameran sains, Indonesia Science Festival ke-10 ini juga diisi lomba karya kreativitas sains siswa bidang IPA dan Matematika yang diikuti 100 finalis.
Ibrahim Bafadal, Direktur Pembinaan SD Kemdikbud, mengatakan, ada 499 naskah yang masuk dari 23 provinsi untuk lomba yang diikuti siswa dan guru.
Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar Kemdikbud Hamid Muhammad mengatakan, naskah yang masuk masih sedikit.
Padahal, jumlah siswa dan guru SD di Indonesia mencapai puluhan juta orang.
(ELN)
Sumber : KOMPAS CETAK
Editor : Caroline Damanik
0 komentar:
Posting Komentar