Bimasakti evaluasi melalui
komunikasi
Herman Syah Jum'at, 6 Desember 2013 − 20:00 WIB
Sindonews.com - Bimasakti Nikko Steel Malang
menuai hasil mengecewakan pada seri pembuka musim reguler Speedy NBL Indonesia
2013-2014, November lalu. Tampil di home base mereka sendiri, GOR Bimasakti,
Yanuar Dwi Priasmoro dkk hanya mampu memetik satu kemenangan dari enam laga.
Buruknya pertahanan serta rendahnya akurasi tembakan, menjadi evaluasi tim pelatih Bimasakti. Hal itu diperparah oleh komunikasi antar pemain yang tak berjalan dengan baik. Hal itu disampaikan head coach Bimasakti, Oei Akiat.
Buruknya pertahanan serta rendahnya akurasi tembakan, menjadi evaluasi tim pelatih Bimasakti. Hal itu diperparah oleh komunikasi antar pemain yang tak berjalan dengan baik. Hal itu disampaikan head coach Bimasakti, Oei Akiat.
”Permainan basket itu sangat butuh kerjasama tim dan koordinasi. Saat komunikasi terganggu, hasilnya memang bisa diduga. Pemain tak bisa menjalankan peran masing-masing dengan maksimal. Instruksi dari pelatih dan skema permainan juga tak akan bisa diterapkan dengan baik,” papar Akiat.
Memanfaatkan
masa jeda sebulan sebelum Seri II di Jakarta pada Januari nanti, Akiat juga
bakal fokus membenahi defend anak didiknya. Pada seri pertama lalu, area
pertahanan Bimasakti paling mudah ditembus lawan. Bimasakti bersama Pacific
Caesar Surabaya sama-sama kemasukan 402 poin, terburuk dari semua kontestan
liga. “Karena buruknya defend, anak-anak sering down. Walaupun sekuat tenaga
mengejar, sulit bisa menang kalau defend gampang ditembus,” papar Akiat.
Problem akurasi tembakan juga menjadi fokus pembenahan serius tim pelatih. Mengingat pada seri pertama lalu, Bimasakti menempati urutan kedua dari bawah dalam hal akurasi tembakan tiga angka. Yanuar Dwi Priasmoro dkk hanya menceploskan 18 dari 95 peluang tembakan tiga angka atau hanya 19 persen. Padahal, harusnya mereka kenal betul ring GOR Bimasakti.
“Kami berusaha terus benahi semua kekurangan ini. Semoga pada seri kedua nanti mulai ada peningkatan,” ungkap mantan pemain era 90-an.
0 komentar:
Posting Komentar