"Angkot The Game", Serunya Jadi Sopir Tembak
JAKARTA, KOMPAS.com — Angkot The Game adalah
permainan elektronik yang menempatkan kita di kemudi angkot (angkutan kota),
transportasi massal yang kerap ditemui di perkotaan. Game yang baru dirilis dalam versi beta oleh Inmotion dan Oray
Studios untuk platform PC ini mampu mengemas perjuangan sopir angkot di Kota
Bandung dengan pendekatan game modern.
Protagonis dari Angkot The Game adalah Ogi yang datang ke kota untuk mencari kerja. Dijemput oleh kawan karibnya yang bernama Maman, mereka hendak beranjak pulang saat mendapati teman Maman, yang seorang sopir angkot, mengalami kecelakaan. Ogi pun menjadi sopir tembak alias sopir dadakan untuk menyelesaikan rit atau putaran angkot melewati trayeknya. Rupanya, nasib pun mendorong Ogi untuk terus terlibat dengan angkot.
Protagonis dari Angkot The Game adalah Ogi yang datang ke kota untuk mencari kerja. Dijemput oleh kawan karibnya yang bernama Maman, mereka hendak beranjak pulang saat mendapati teman Maman, yang seorang sopir angkot, mengalami kecelakaan. Ogi pun menjadi sopir tembak alias sopir dadakan untuk menyelesaikan rit atau putaran angkot melewati trayeknya. Rupanya, nasib pun mendorong Ogi untuk terus terlibat dengan angkot.
Permainan ini dimainkan dengan menjalankan angkot melintasi rute yang sudah
ditentukan sebelumnya. Mobil yang kita kendarai harus melaju ke checkpoint untuk
mendapatkan waktu tambahan, tidak lupa untuk berhati-hati dengan kendaraan lain
yang melintas. Tidak hanya itu, mobil kita memiliki indikator bensin yang harus diisi dengan
mencari tukang bensin eceran. Kita pun juga harus memperhatikan perempatan yang
dijaga oleh polisi untuk menghindari tilang bila melanggar lampu merah.
Sebagai sopir angkot, tentu saja permainan terpusat dengan menaik-turunkan penumpang angkot. Calon penumpang dengan balon dialog didekati dan mereka akan masuk ke dalam angkot. Mereka akan turun dengan perintah "kiri" dan angkot harus segera berhenti agar mendapatkan tip. Jika berhenti terlalu jauh, maka penumpang akan kecewa dan reputasi akan jatuh. Setiap penumpang yang diangkut akan memberikan uang kepada pemain sebesar Rp 2.000. Bila menyetirnya bagus, maka mereka akan memberikan tip Rp 1.000.
Angkot The Game dimainkan dengan menjalankan mobil ke rute tertentu, mengangkut penumpang sembari menghindari tabrakan. Pemain juga harus bergerak sebelum waktu habis sambil memperhatikan bensin yang dimiliki. Mereka juga bisa mengambil beberapa hal di jalan, yang akan memberi efek tertentu, seperti waktu tambahan atau kesehatan.
Dalam permainan ini, kita bisa memilih jenis angkot yang memiliki spesifikasi tertentu, lengkap dengan opsi untuk menghiasinya menggunakan berbagai tempelan. Untuk sementara, baru ada empat chapter dalam versi beta yang bisa diunduh gratis ini dari tautan ini. Setiap chapter memiliki cerita, mulai kisah awal Ogi memegang angkot milik teman Maman, hingga bertemu dengan juragan angkot yang memintanya untuk mengendarai angkot lama.
Sebagai game dengan versi beta, tentu saja permainan ini jauh dari sempurna. Masih banyak ditemui kejanggalan-kejanggalan seperti penumpang yang tidak mau naik angkot, meski masih ada ruang kosong. Begitu pula kendaraan yang tiba-tiba muncul dan menindih mobil lain sehingga terguling di tengah jalan. Beberapa checkpoint yang seharusnya memberikan tambahan waktu saat dilalui ternyata tidak berjalan seperti seharusnya. Meski demikian, game ini berhasil menangkap roh dari angkot yang biasa dikenal dengan karakter ugal-ugalan di jalanan. Dengan memainkannya, kita bisa memahami suka dan duka sopir angkot yang kerap ugal-ugalan karena terpaksa, demi mengejar setoran harian.
Angkot The Game juga berhasil menciptakan kembali suasana Kota Bandung dengan jalan kecil dan dipenuhi persimpangan, termasuk para penumpang yang berbicara dengan bahasa Sunda.
Game Facebook
Iqbal Aribaskara dari Inmotion mengisahkan bahwa game ini sebetulnya berawal dari permainan yang dikembangkan di Facebook dengan judul sama. Percobaan tahun 2010 tersebut mendapatkan respons yang cukup positif hingga ratusan ribu pengunjung. "Sayangnya, game tersebut diblokir oleh Facebook tanpa ada kejelasan hingga kini," kata Iqbal.
Pada tahun 2011, Iqbal bersama rekannya yang bernama Antorio Bergasdito membentuk Inmotion yang berkonsentrasi di pengembangan peranti lunak. Mimpi terhadap Angkot The Game kembali dilanjutkan dengan perombakan, yakni dengan gaya visual tiga dimensi. Target dari permainan ini, ujar Iqbal, sangatlah sederhana, yakni membuat pemain terhibur dengan mengangkat topik keseharian yang disajikan dengan menarik. Fitur radio yang dipersiapkan dalamgame ini juga sengaja disiapkan untuk memberi ruang bagi musisi yang ingin memasang lagu-lagu agar bisa didengarkan oleh pemain.
Tunggu apa lagi?
Sebagai sopir angkot, tentu saja permainan terpusat dengan menaik-turunkan penumpang angkot. Calon penumpang dengan balon dialog didekati dan mereka akan masuk ke dalam angkot. Mereka akan turun dengan perintah "kiri" dan angkot harus segera berhenti agar mendapatkan tip. Jika berhenti terlalu jauh, maka penumpang akan kecewa dan reputasi akan jatuh. Setiap penumpang yang diangkut akan memberikan uang kepada pemain sebesar Rp 2.000. Bila menyetirnya bagus, maka mereka akan memberikan tip Rp 1.000.
Angkot The Game dimainkan dengan menjalankan mobil ke rute tertentu, mengangkut penumpang sembari menghindari tabrakan. Pemain juga harus bergerak sebelum waktu habis sambil memperhatikan bensin yang dimiliki. Mereka juga bisa mengambil beberapa hal di jalan, yang akan memberi efek tertentu, seperti waktu tambahan atau kesehatan.
Dalam permainan ini, kita bisa memilih jenis angkot yang memiliki spesifikasi tertentu, lengkap dengan opsi untuk menghiasinya menggunakan berbagai tempelan. Untuk sementara, baru ada empat chapter dalam versi beta yang bisa diunduh gratis ini dari tautan ini. Setiap chapter memiliki cerita, mulai kisah awal Ogi memegang angkot milik teman Maman, hingga bertemu dengan juragan angkot yang memintanya untuk mengendarai angkot lama.
Sebagai game dengan versi beta, tentu saja permainan ini jauh dari sempurna. Masih banyak ditemui kejanggalan-kejanggalan seperti penumpang yang tidak mau naik angkot, meski masih ada ruang kosong. Begitu pula kendaraan yang tiba-tiba muncul dan menindih mobil lain sehingga terguling di tengah jalan. Beberapa checkpoint yang seharusnya memberikan tambahan waktu saat dilalui ternyata tidak berjalan seperti seharusnya. Meski demikian, game ini berhasil menangkap roh dari angkot yang biasa dikenal dengan karakter ugal-ugalan di jalanan. Dengan memainkannya, kita bisa memahami suka dan duka sopir angkot yang kerap ugal-ugalan karena terpaksa, demi mengejar setoran harian.
Angkot The Game juga berhasil menciptakan kembali suasana Kota Bandung dengan jalan kecil dan dipenuhi persimpangan, termasuk para penumpang yang berbicara dengan bahasa Sunda.
Game Facebook
Iqbal Aribaskara dari Inmotion mengisahkan bahwa game ini sebetulnya berawal dari permainan yang dikembangkan di Facebook dengan judul sama. Percobaan tahun 2010 tersebut mendapatkan respons yang cukup positif hingga ratusan ribu pengunjung. "Sayangnya, game tersebut diblokir oleh Facebook tanpa ada kejelasan hingga kini," kata Iqbal.
Pada tahun 2011, Iqbal bersama rekannya yang bernama Antorio Bergasdito membentuk Inmotion yang berkonsentrasi di pengembangan peranti lunak. Mimpi terhadap Angkot The Game kembali dilanjutkan dengan perombakan, yakni dengan gaya visual tiga dimensi. Target dari permainan ini, ujar Iqbal, sangatlah sederhana, yakni membuat pemain terhibur dengan mengangkat topik keseharian yang disajikan dengan menarik. Fitur radio yang dipersiapkan dalamgame ini juga sengaja disiapkan untuk memberi ruang bagi musisi yang ingin memasang lagu-lagu agar bisa didengarkan oleh pemain.
Tunggu apa lagi?
Editor: Reza Wahyudi